Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

Sembilu Rasa

Kau adalah amerta di setiap detak nadiku, Hidup yang mengalir tanpa henti, selalu baru. Mengisi relung sunyi dengan cahaya, Membawa damai di tengah gelisah jiwa. Kau adalah surya di setiap fajar, Prakāśa yang membangkitkan jiwa yang pudar. Menyinari jalan dengan śakti yang lembut, Menuntun langkahku ke arah yang terwujud. Kau adalah samudra yang penuh jīvana, Tīrtha suci yang menyapu segala duka. Dalam kedalamanmu, aku menemukan mokṣa, Ketenangan abadi di antara prāṇa yang bernafas. Kau adalah tārā di angkasa malam, Cahaya jyotisha yang menjadi pedoman. Meski berjauhan, kau tetap terasa, Seperti cinta yang kekal, ananta, selamanya. Kau adalah amerta di setiap hela nafasku, Hingga dunia berhenti dan waktu berlalu. Abadi dalam cinta yang tak pernah pudar, Kau adalah keajaiban, sinar yang tegar.

Untuk wanita yang ada didekapan ku

Kau adalah lagu, nada yang mengisi sunyi, Menggema lembut di sela rindu yang tak terperi. Seperti irama yang memeluk hati rapuh, Kehadiranmu membuat segalanya utuh. Di antara bunga layu yang tersapu waktu, Kau mekar, harummu menghidupkan lara yang beku. Bukan sekadar indah, tapi tegar dalam sepi, Menjadi penjaga harapan yang hampir mati. Wahai penjaga hati yang tak bertepi, Bagaimana mungkin aku tak terpaut pada pelangi? Yang kau bentangkan di langit gelapku, Kau bawa terang, kau hancurkan pilu. Kau adalah bunga yang tak hanya cantik, Tapi tangguh meski badai menggigit. Di tengah taman layu, kau berdiri, Mengajarkan arti hidup yang sejati. Jika dunia runtuh, aku tahu satu pasti, Engkau tetap menjadi melodi abadi. Seperti bunga yang mekar melawan duri, Kau adalah cinta yang tak pernah ingkar janji.

Laksana Sutra

Di fajar yang merekah perlahan, terlukis wajahmu dalam bayangan, mata bercahaya bagai bintang di lautan, senyummu menenangkan bak angin di taman. Langkahmu lembut, bak tarian senja, membawa kehangatan dalam tiap kata, suaramu lirih bagai melodi, mengalun indah menenangkan hati. Kau bukan sekadar rupa semata, namun pesona dalam tutur dan laku, lembut hatimu laksana sutra, menebar kasih tanpa ragu. Engkau cahaya dalam kelam, embun pagi di tanah gersang, keindahanmu tak hanya dalam pandang, tapi di hati yang penuh kasih sayang. Tatapanmu teduh menyejukkan jiwa, bagai rembulan di malam yang hampa, hadirmu bagai semilir angin, menghapus lara yang dulu terpatri. Kau adalah lukisan semesta, dengan warna yang tiada tara, wanita rupawan nan berharga, indah luar dan dalamnya.